Sabtu, 07 Mei 2011

PONCHO

Do you know this kind of fashion?
How do you usually call this kind of shirt? Orang-orang di seluruh dunia mengenlanya sebagai Poncho, kendatipun jenis pakaian seperti ini sudah dikenal selama beratus-ratus tahun lamanya tetapi hingga kini masih banyak yang memakainya sebatas untuk menghindari dari rasa dingin ataupun untuk bergaya.
Saat ini setelah Poncho menjadi trend kembali setelah sekian lama, banyak para designer terkenal yang memberikan label design-nya pada jenis pakaian ini dan menjadikannya sebagai konsumsi para masyarakat kelas atas, sehingga kemudian menghargainya dengan harga setinggi-tingginya. Seperti gambar diatas, Poncho tersebut adalah salah satu Poncho yang di label dengan merek Dolce and Gabbana yang terkenal.

Hal ini tidak sebanding dengan asal muasal Poncho itu sendiri yang hanya terbuat dari kulit kayu, kulit binantang dan pohon-pohonan.
Poncho itself, pertama kali dikenal oleh bangsa asli Amerika yaitu bangsa Indian tepatnya bagian Mexico dan Peru-Indian.
Pada dasarnya model Poncho ini sendiri tidaklah pernah berubah dari awal pembuatannya sekian ratus tahun yang lalu hingga kini, potongan baju ini sendiri hanya berbentuk persegi panjang yang kemudian di lubangi bagian tengahnya sehingga kepala bisa masuk ke dalamnya, sementara bagian samping kiri dan kananya tidak dijahit dan dibiarkan menjuntai begitu saja. Jenis pakaian ini adalah jenis pakaian atasan yang dulunya berguna untuk melindungi tubuh bagian atas dari udara dingin.

Seiring dengan perkembangan jaman, kain yang digunakkan untuk membuat Poncho-pun mengalami perkembangan yang semakin signifikan, kainnya pun bertransformasi dari kain yang dulunya hanya terbuat dari kulit kayu ataupun binatang kemudian diperhalus dengan menggunakan jenis kain wol ataupun kain tenun sebagai bahannya.
Kemudian dari motif yang khas Indian kuno kemudian berkembang menjadi motif-motif yang lebih beragam atau bahkan sebagian orang menyukai yang tanpa menggunakan motif sama sekali. Dari yang berwarna mencolok sehingga kini menjadi warna-warna soft seperti putih, creme, ataupun hitam, juga tidak menutup kemungkinan untuk warna-warna yang lain.

Itulah sekilas tentang perjalanan Poncho dari masa ke masa. Semoga dengan tulisan ini kita kemudian tidak menjadi orang yang hanya senang 'memakai' tetapi kita sedikit banyak juga tahu tentang sejarah di balik semua itu.
  Reen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar